Pages

Senin, 28 Maret 2011

Bahasa Pemrograman Delphi

Delphi merupakan bahasa pemrograman yang sering digunakan dikalangan kampus, sebagai penunjang matakuliah pemrograman walaupun sekarang ini sudah hampir kurang diminati dengan adannya beberapa bahasa pemrograman dengan menggunakan metoda dan cara yang lebih simple dalam penggunaannya. Namun kekuatan delphi masih bisa diungulkan dengan adanya versi-versi terbaru yang telah berbasis .net.

Bahasa pemrograman delphi ini sintak dasarnya menggunakan bahasa Pascal (Object Pascal Oriented). Apabila kita sudah banyak mengenal bahasa Pascal kita tidak akan susah untuk mempelajari bahasa pemrograman delphi ini.

Basis Object Oriented Programming(OOP)dalam Delphi dapat mempermudah pengembang aplikasi dalam mebangun project yang dikelolanya.

Beberapa kelebihan bahasa programan Delphi:
1. Komponen dapat dipakai ulang dan dapat dikembangkan
Delphi mempermudah pembuatan program bagi komponen-komponen Windows seperti label, button dan bahkan dialog dan lainnya. Komponen ini dapat diatur sesuai dengan kebutuhan kita si pembuat program.

2. Dapat mengakses VBX.
Dengan Delphi kita dapat langsung mengakses komponen VBX yang sudah merupakan satu kesatuan dan dapat langsung digunakan .

3. Template Aplikasi dan template Form
Dalam Delphi telah didefinisikan template aplikasi dan template Form yang dapat dipakai untuk membuat semua form aplikasi dengan lebih cepat.

4. Lingkungan pengembang Delphi
Lingkungan yang disedia pada Delphi sangat mudah untuk digunakan dalam pengembangan aplikasi yang produktif.

5. Program terkompilasi.
Kebanyakan lingkungan pengembang visual pada windows menyatakan dapat mengkompilasi program. Namun sebenarnya mereka hanya dapat mengkompilasi sebagian program dan kemudian mengabungkan interpreter dan pcode dalam sebuah file. Dengan cara ini akan menghasilkan aplikasi dengan eksekusi yang lambat. Namun dengan pemrograman delphi output yang dihasilkannya merupakan file yang benar-benar terkompilasi tanpa interpreter dan pcode sehinga dapat berjalan lebih cepat. Program Delphi yang kecil dapat diserahkan dalam bentuk sebuah file EXE tanpa harus menyertakan file DLL.

6. Kemampuan mengakses data dalam bermacam format.
Dalam Delphi terdapat BDE ( Borland Database Engine) yang digunakan untuk mengakses format file data yang ada. BDE telah melalui beberapa tahap pengembangan, yang sebelumnyaBDE dikenal dengan ODAPI , kemudian IDAPI. Sekarang BDE sudah menjadi standar untuk akses semua jenis data yang ada saat ini. BDE juga dapat mengakses Database Client / Server seperti Sybase, SQL Server, Oracle dan Borland Interbase. Bila dibandingkan dengan microsoft ODBC , BDE lebih unggul dalam hal unjuk kerjannya, hal ini karena BDE memiliki bentuk yang lebih mendekati format database tujuannya.

Selamat... menggunakan Delphi....

Bahasa Pemrograman C#

C# (C Sharp) adalah sebuah bahasa pemrograman yang dibuat setelah bahasa pemrograman Java muncul, basis dari C# sebenarnya adalah C++. Karena banyaknya kekurangan dan kelemahan dari bahasa pemrograman C++, maka akhirnya dibuat bahasa pemrograman Java, dengan fitur dan model yang lebih kompleks dari C++, Java memiliki banyak peminat. Akan tetapi setelah diketahui bahwa ternyata dalam bahasa pemrograman Java juga masih memiliki banyak kelemahan, akhirnya Java dikembangkan menjadi C#, dimana dalam bahasa pemrograman C# tersusun dari 70% Java, 20% C++ dan 10% baru. Sehingga hal ini dapat menciptakan suatu bahasa pemrograman baru yang menutup kelemahan C++, maupun Java.
Langsung saja mari kita perhatikan contoh program hello words dengan menggunakan C# berikut ini :
  1. using System;
  2. class Welcome
  3. {
  4. static void main(string[] args)
  5. {
  6. Console.WriteLine(“Hello Words !!!”;
  7. }
  8. }
Maka output dari program diatas adalah :
Hello Words !!!
Console.WriteLine( “Hello Words !!!” ); Adalah fungsi dalam C# yang digunakan untuk mencetak text kedalam layar dimana setelah mencetak text, ia langsung berganti ke baris baru dibawahnya. Sedangkan Console.Write() adalah fungsi yang digunakan untuk mencetak text akan tetapi tidak berganti baris ketika selesai.
Seperti halnya bahasa pemrograman yang lain, id dalam C# kita juga diperbolehkan menggunakan escape character, yaitu beberapa karakter khusus yang digunakan untuk memodifikasi pencetakan text yang kita lakukan. Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh dibawah ini :
  1. using System;
  2. class Welcome
  3. {
  4. static void main(string[] args)
  5. {
  6. Console.WriteLine(“Hi !!\nlove ya “);
  7. }
  8. }
Maka setelah kita mengcompile program diatas akan dihasilkan output seperti dibawah ini :
  1. Hi !!
  2. love ya

Belajar Perl

Perl adalah bahasa pemrograman untuk mesin dengan sistem operasi Unix (SunOS, Linux, BSD, HP-UX), juga tersedia untuk sistem operasi seperti DOS, Windows, PowerPC, BeOS, VMS, EBCDIC, dan PocketPC.

Permulaan belajar bahasa pemrograman perl sama seperti belajar bahasa pemrograman lainnya seperti php, linux dan masih banyak lagi. Pertama-tama kita akan mencoba membuat program helloworld terlebih dahulu, seperti berikut :

#!/usr/bin/perl
# contoh program helloworld
# ini adalah baris komentar
# nama program : helloworld.pl
print "helloworld !!!";
print "selamat datang di perl";

Bagaimana sangat simple bukan? Baris pertama adalah letak interpreter perl. Contoh diatas (#!usr/bin/perl) merupakan letak interpreter perl di unix/linux, jika anda menggunakan ms windows maka ubah sesuai path directory tempat anda menginstall perl. Pada kenya taannya anda bisa saja tidak menuliskan bari s tsb dan program tetap berjalan, namun ketika anda membuat script CGI maka bari s tersebut wajib dituliskan. Kemudian bari s kedua dari program diatas adalah bari s komentar, ya! komentar di perl ditandai dengan #, coba bedakan dengan baris pertama yang mana tanda # diikuti tanda !. Bari s yang dieksekusi oleh perl adalah bari s ke 4 dan 5, yaitu perintah print untuk menampilkan tulisan helloworld dan selamat datang di perl.

Variabel di dalam perl
Variabel di dalam perl ditandai dengan tanda $ , misalnya : $nama , $bilangan , dst. Seperti halnya pada bahasa pemrograman lain variabel di perl bersifat case-sensitive.
contoh penulisan variabel yang benar :

$Nama;
$X;
$nama_saya;
$nim1234;
$Hallo_123;

contoh penulisan variabel yang salah :
$ ---> Paling tidak harus diikuti sebuah huruf
$23saya --> harus diawali sebuah huruf bukan angka
$_hallo --> harus diawali sebuah huruf bukan garis bawah
$bulan-3 --> tidak boleh mengandung tanda minus



Tipe data skalar
Sedangkan untuk tipe data di perl terdapat dua jenis yaitu string dan numeric (kedua tipe ini dinamakan tipe skalar), hal ini mempermudah programmer perl karena kita tidak perlu lagi pusing memilih tipe data yang ingin digunakan di dalam program. Selain itu ketika membuat variabel kita tidak perlu menuliskan tipe data yang kita pakai, lalu bagaimana membedakan tipe string dan numeric? Untuk lebih jelas perhatikan contoh berikut :

#!/usr/bin/perl
# contoh variabel scalar di perl
# nama program : variabel.pl
# ini adalah contoh variabel yang bertipe string :

$nama = "Kadek";
$welcome_to = "\n perl emang keren \n";
$hello123 = ‘selamat datang di perl';

# sedangkan ini adalah contoh variabel bertipe numeric :

$hitung = 500;
$nomor_mahasiswa = 123040015;
$jumlah = 12;
$Hari_ke = 7;

print "$nama";
print "$Hari";
print "$welcome_to";
print "$hello123";
print "$hitung";
print "$nomor_mahasiswa";
print "$jumlah";
print "$Hari_ke";

Dari contoh diatas dapat disimpulkan bahwa variabel string ditandai dengan tanda petik tunggal(‘ ') dan petik dua/ganda (" ") , sedangkan untuk numeric langsung diisikan bilangan ke variabel tersebut tanpa tanda petik.

Apa bedanya petik tunggal dengan petik ganda ?
Bedanya petik tunggal tidak menghiraukan karakter karakter khusus seperti \n (newline), sedangkan petik ganda dapat membaca karakter khusus tersebut untuk lebih jelasnya kita coba saja dalam program.

#!/usr/bin/perl
# contoh program
# membedakan petik tunggal dan petik ganda
# nama program : tanda_petik.pl

$a = "\nprogrammer\n"; # petik ganda
$b = '\nprogrammer\n'; # petik tunggal

print "saya adalah $a";
print "\n"; # spasi
print 'saya adalah $b';
print "\n";

dengan kata lain petik tunggal akan menulis apa adanya , sedangkan petik ganda akan membaca karakter khusus.

Dari C dan C++ ke Ruby

Sulit menguraikan perubahan kode C atau C++ jika ditulis dalam Ruby karena perbedaan diantara mereka besar. Satu alasannya adalah Ruby melakukan banyak hal untuk anda. Ini berbeda dengan kenyataan bahwa di dalam C anda harus melakukan segalanya sendiri. Tujuan Ruby adalah untuk membuat pekerjaan programmer lebih gampang dengan cara melakukan hal-hal yang bisa diotomatisasi.

Ruby disebut dynamically typed language, berbeda dengan C yang statically typed. Perbedaan paling terlihat adalah: pada dynamically typed language sebuah variable bisa menunjuk ke obyek-obyek dengan tipe-tipe berlainan.

Misalnya, kalau pada bahasa C++ variabel siapa hanya bisa merujuk pada obyek bertipe Manusia (dan turunannya), pada bahasa Ruby variabel tersebut (dan variabel apa pun) bisa merujuk pada obyek bertipe Manusia, Pegawai, Perempuan, atau obyek yang lain, meski pun objek tersebut bukan turunan dari obyek Manusia.

Implementasi Ruby yang sekarang menjalankan kode Ruby lebih lambat daripada implementasi C atau C++ menjalankan C atau C++ code yang setara. Tetapi, Anda akan terkejut betapa cepat dan gampangnya menyelesaikan sebuah program dengan Ruby dan juga betapa sedikitnya kode yang Anda harus tulis. Ruby jauh lebih jelas daripada C++—anda pasti akan suka.

Lagipula, Anda bisa menulis extension module untuk Ruby dengan C. Module tersebut bisa dipakai dari Ruby code sama seperti module-module lainnya. Dengan cara ini, bagian kode Ruby Anda yang sensitif terhadap kecepatan eksekusi bisa diganti dengan C.

Dan tentu saja Ruby sendiri ditulis dengan C.

Minggu, 27 Maret 2011

Pemrograman Visual

Pengertian Pemrograman Visual yang dipakai mau yang mana? Secara visual membuat program (setelah selesai “menggambar”, program langsung jadi) atau membuat program yang tampilannya mempunyai efek visual bagus — windows, panel, button, combo box, text box, etc?
Untuk yang kedua, contoh paling populer adalah Visual Basic dan Delphi. Keduanya mempunyai fasilitas untuk “menggambar” komponen visual yang sangat mudah. Pertanyaannya, apakah “menggambar” interface bisa disebut pemrograman? …. statement Rockes13 lebih banyak benarnya: “Klo saya pribadi seh lbh milih pke blueJ ketimbang yg laen…cz nuat pemahaman objek lbh bsa dimaksimalin… ” dan
Untuk yang masih gagap algoritma dan pemrograman (mayoritas!), IDE canggih seperti NetBeans malah bisa membuatnya makin OON, tak beda seperti orang yang baru datang dari desa diberi hape Blackberry yang canggih

ini ada tambahan
sumber: http://www.jug.or.id/node/9
JUG Indonesia – Fostering Java and Open Source in Indonesia
Submitted by joshua.java on Thu, 12/27/2007 – 15:45.

Ketika dulu saya kuliah banyak teman-teman saya yang mengabaikan Java dan memilih untuk tidak mempelajari dan menggunakan Java. Alasannya pada jaman itu sangat sederhana sekali: Java itu tergolong sulit (dibandingkan VB dan Delphi) dan Java itu berat. Memang hal yang sangat wajar sekali bagi seorang mahasiswa untuk berpikir pragmatis, mencari yang mudah digunakan dan ringan digunakan di komputernya. Jadi bisa dikatakan pada waktu itu saya living against the mainstream dan berjuang sendirian di kampus dengan Java. Namun justru karena kesukaan saya pada Java saya sempat beberapa kali diberi kesempatan untuk mengajar Java di beberapa kampus untuk mata kuliah Pemrograman Berorientasi Obyek.
Sekarang waktu telah lama berlalu dan Java sudah mengalami banyak kemajuan, setidaknya Java sudah tidak sesulit dulu lagi dan tidak seberat dulu lagi. Tapi pernahkah kita merenungkan walaupun ada banyak bahasa pemrograman lain selain Java (bahkan lebih mudah) namun Java memegang peranan yang paling penting bagi Indonesia?

Dengan tidak bermaksud merendahkan Indonesia, kita semua sadar kalau negeri kita adalah tergolong negara yang berkembang (alias belum tergolong maju). Terus apa hubungannya? Negara berkembang (seharusnya) akan lebih banyak menggunakan devisa-nya untuk sesuatu yang membuat negara-nya menjadi maju dan untuk sesuatu yang bisa menjadikan negara tersebut menjadi negara pencipta. Karena cuma orang bodoh saja yang tidak mau menjadi maju. Untuk menjadikan negara tersebut maju tentunya dibutuhkan banyak SDM yang cerdas, karena kemajuan suatu negara ditentukan oleh berapa banyak SDM-nya yang cerdas. Untuk menuju kesana maka sistem pendidikan dari negara tersebut perlu ditingkatkan terus menerus mengikuti kebutuhan jaman terkini.

Lalu dimana letak peranan Java bagi Indonesia? Java adalah bahasa pemrograman yang bisa didapatkan secara gratis bahkan source-code-nya pun sekarang sudah bisa kita dapatkan dan kita pelajari. Dengan kita bisa mendapatkan Java secara gratis, maka kebutuhan negara ini terhadap platform yang mencekik keuangan negara dapat kita kurangi sehingga pengalokasian devisa tersebut dapat digunakan untuk meningkatkan sistem pendidikan dan buku-buku pelajaran dan uang sekolah gratis hingga tingkat perguruan tinggi (seperti di Jerman). Di sisi lain karena kita sudah bisa mendapatkan akses terhadap source-code Java maka kita bisa mempelajari Java dan bergerak menjadi negara innovator, bukan sekedar pengguna saja. Karena awalnya Jepang bisa menciptakan produk otomotif dan elektronik adalah dengan melakukan reverse engineering produk otomotif dan elektronik dari Amerika Serikat. Dengan demikian bukan tidak mungkin kita memiliki Silicon Valley sendiri.

Dulu kita sering menceritakan kepada rekan-rekan tentang bagaimana India sudah mengarah ke sebuah negara industri Teknologi Informasi dan banyak project dari Silicon Valley yang dikerjakan di India, tetapi sekarang gerakan yang hampir sama juga datang dari Asia Selatan, lebih tepatnya dari Sri Lanka. Sri Lanka bisa dikatakan berada dalam posisi yang sama dengan Indonesia, namun dengan tingkat awareness mereka mengenai posisinya, beberapa orang yang peduli dengan Sri Lanka membuat Lanka Software Foundation dengan harapan mereka bisa membuat software opensource untuk mengurangi ketergantungan mereka terhadap software yang proprietary. Salah satunya yang mereka hasilkan dan (termasuk) yang paling banyak digunakan adalah framework webservice Java bernama Axis2. Hal yang sama juga ditemukan di bagian Amerika Selatan, lebih tepatnya Brazil dengan motornya Sou Java. Teman saya dari Brazil yang merupakan ketua Sou Java menceritakan bagaimana Java banyak membantu pemerintahnya mengurangi pengeluaran terhadap penggunaan software proprietary di lingkungan rumah sakit, sekolah dan pemerintahan sehingga dana tersebut dapat digunakan untuk meningkatkan fasilitas kesehatan dan pendidikan disana.

Seperti kita lihat, kedua motor dari negara berkembang ini menggunakan Java sebagai platformnya. Hal yang serupa juga bisa Java lakukan untuk Indonesia, dengan dukungan para SDM-nya.

Lalu bagaimana dengan saya yang bergerak di enterprise? Saya sanggup membayar mahal platform proprietary tersebut dan tidak memiliki masalah dengan hal tersebut. Kalau memang itu adalah pilihan anda, maka tidak ada juga yang bisa memaksa anda untuk menggunakan Java. Namun ada baiknya apabila kita telaah lebih lanjut. Hampir mungkin bisa dikatakan platform tersebut dibuat bukan oleh bangsa Indonesia sendiri, yang berarti uangnya akan lari ke luar negeri. Sayang sekali bukan? Padahal negara lain seperti Jepang dan Jerman berusaha sekeras mungkin agar devisanya tidak lari ke luar negeri dengan sebanyak mungkin menciptakan barang-barang ciptaan mereka sendiri yang akhirnya membawa mereka ke titik yang maju seperti sekarang ini. Kapan kita bisa mempercayai software local buatan anak bangsa sendiri dan bagaimana anak bangsa bisa maju kalau bukan dari kita sesama bangsa Indonesia yang mendukung dan percaya pada mereka. Mungkin memang salah satu alasannya adalah karena kualitas software buatan Indonesia tidak sebagus buatan asing. Tapi kita tidak akan pernah mencapai titik kualitas terbaik kalau tidak dimulai dari yang jelek terlebih dahulu. Semua yang bagus pasti bermulai dari jelek dulu, dan seiring dengan waktu maka kita bisa belajar untuk terus memperbaiki yang jelek tersebut hingga menjadi bagus. Sesuatu yang bagus tidak akan pernah langsung menjadi bagus tanpa melalui titik jelek terlebih dahulu.

Apabila pihak enterprise bisa mempercayai software buatan lokal, maka akan banyak ISV local yang bertumbuhan, dan karena mereka sudah dipercayai oleh perusahaan di Indonesia bukan tidak mungkin mereka akan menjadi lebih percaya diri untuk mendapatkan project dari luar negeri atau menjual produk software mereka ke luar negeri. Seseorang yang ingin memulai sebuah ISV pun akan menjadi mudah selain karena enterprise di Indonesia sudah memberi kepercayaan, juga karena tidak butuh modal yang besar untuk menyediakan development platform yang halal dengan menggunakan Java, Linux, eclipse/Netbeans dan MySQL/Postgres. ISV tersebut pun dapat menyediakan solusi enterprise yang terjangkau untuk pihak enterprise yang disebutkan sebelumnya, sehingga pihak enterprise dapat menggunakan alokasi dananya untuk meningkatkan performa business-nya yang secara tidak langsung dapat meningkatkan pendapatan negara Indonesia. Lagi-lagi Java memegang peranan penting disini bagi pihak ISV dan enterprise.

Saya bukanlah orang yang berkecimpung dalam pemerintahan ataupun enterprise, saya berkecimpung di dunia akademik, apa yang Java dapat berikan pada saya? Secara garis besar, pada umumnya di Indonesia universitas dan sekolah masih jauh dari yang dinamakan maju. Untuk kota-kota di luar Jakarta saya tahu banyak universitas yang tidak sanggup untuk membayar mahal sebuah platform yang tangguh dengan harga terjangkau. Walhasil barang seperti Sistem Informasi Akademik dianggap sebagai barang yang mahal, walaupun padahal sebenarnya tidak, apabila orang-orang tersebut aware akan keberadaan Java. Ataupun juga tidak dapat dipungkiri kalau di universitas-universitas tersebut untuk mengajarkan pemrograman visual banyak yang masih menggunakan platform bajakan. Kenapa kita sebagai institusi pendidikan mengajarkan hal yang tidak baik kepada anak didik penerus bangsa ini? Padahal hasil yang sama juga dapat dicapai dengan Java bahkan tanpa perlu bajak membajak. Disinilah peran institusi pendidikan untuk mempersiapkan SDM guna mencapai bangsa yang bisa menjadi bangsa innovator tersebut. Mempersiapkan SDM untuk pihak yang membutuhkannya seperti enterprise, ISV ataupun pemerintahan yang telah disebutkan tadi. Karena kalau SDM-nya tidak ada, maka kita tidak akan mencapai tujuan tersebut. Kalau bukan institusi pendidikan sendiri yang akan mempersiapkan mereka, lalu siapa lagi?

Kesimpulannya, Java membawa dampak positif dan keuntungan bagi pemerintahan, pendidikan dan dunia bisnis di Indonesia. Sesuatu yang saling berhubungan, cyclic sehingga membutuhkan sinergi antar semua pihak untuk Indonesia dapat bergerak ke arah negara innovator dan negara maju. Semoga anda dapat melihat gambaran besar dari semua ini dan bisa memposisikan Indonesia sedang berada disana saat ini. Bukan pekerjaan yang mudah memang, tapi tidak juga mustahil dan memang ada harga yang harus dibayar.

Lalu peranan JUG sendiri sebagai komunitas Java dimana? JUG sendiri sedang banyak berbenah guna menjadi komunitas yang menjadi motor untuk memajukan sektor teknologi informasi di Indonesia dengan inspirasi beberapa komunitas Java di negara-negara berkembang. Beberapa yang telah dilakukan oleh JUG Indonesia selain share ilmu di mailing list dan share ilmu di darat dengan mengadakan pertemuan bulanan, adalah membuat software opensource yang dapat digunakan oleh banyak pihak seperti:

1. Playbilling, sebuah billing internet berbasis web
2. Dewantara, sebuah sistem informasi untuk sekolah
3. Cimande, sebuah framework untuk bisnis
4. Projexion, sebuah tool untuk manajemen proyek dengan metodologi Scrum

Selain itu dalam waktu dekat rekan-rekan dari JUG Indonesia akan mengadakan JUG Codecamp yang berawal dari awareness rekan-rekan mengenai pentingnya Java bagi Indonesia untuk masa yang mendatang.

Bagi beberapa orang mungkin Java itu sulit dan masih ada platform lain seperti Java yang lebih mudah (walaupun tidak terlalu jauh), tapi sekarang mari kita tinggalkan cara berpikir seperti itu dan mulai lihat bagaimana Java dapat membantu Indonesia dan betapa pentingnya Java bagi Indonesia